Tampilkan postingan dengan label Puisiku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisiku. Tampilkan semua postingan
Kamis, 10 Mei 2012
Popularitas dan Eksistensi
Hati nurani negaraku berubah-ubah
Tapi kulit yang cacat takkan pernah terkelupas..
Eksistensi dan popularitas menjadi harga mati
Nilai dan norma tertuang dalam aneka topeng
Hanya demi nama yang tercantum di wacana koran pagi
Hanya demi wajah yang tersiar di layar televisi..
Artis yang hanya mengenakan sehelai benang
Penyanyi yang terbiasa menggigit lidah
Politikus yang gemar
Selasa, 24 April 2012
Melukis Cakrawala
Melukis Cakrawala
Aku sudah lupa kapan terakhir menghabiskan detik demi detik denganmu,
Duduk bersama ditemani musim yang terus bergulir...
Aku rindu memandangi langit,
Meleburkan imajinasi yang kita punya dengan wajahnya yang terus berubah,
Menghitung taburan bintang dalam gelap,
Menerka-nerka bentuk awan pada langit biru,
Menatap was-was kilatan petir dari balik jendela,
Jumat, 20 April 2012
Tapi Aku Bahagia
Setiap detik ku benamkan diri dalam kesendirian,
Ku sandarkan hati dalam kebekuan malam,
Ku sempitkan hamparan pola pikirku,
Tapi aku bahagia.
Raut wajahku selalu tampak kosong tanpa beban,
Menatap sayu kedalam ruang kehampaan,
Sesekali menyorot tajam seakan menantang,
Tapi ku tahu pasti satu titik tujuan.
Akulah manusia individualistik,
Tak peduli apa yang mereka nyanyikan,
Senin, 16 April 2012
Amarah dalam Dada
Amarah dalam Dada
Ku hirup dalam tiap hela nafasku,
Walau udara berbaur debu jalanan,
Ku lepaskan penuh penghayatan,
Tapi ketenangan masih menolakku.
Amarah sesak dalam dada,
Mengiringiku tanpa jenuh,
Menghantui tiap jejak langkahku,
Bagai bayangan yang tak terpisahkan.
Wahai amarahku...
Alunan musik akustik tak sanggup tenangkanmu,
Secangkir kopi pahit pun tak mampu
Minggu, 08 April 2012
Kegalauan dalam Kehampaan
Kegalauan dalam Kehampaan
Ku terdiam di sela harumnya aroma tembakau,
Terasa asri walau menyerap setiap detik nafasku,
Teduhkan hati yang usang karena ketiadaan,
Walau ku tahu pikiranku tersesat dalam lorong hitam.
Jiwaku melayang diantara kehampaan malam,
Hatiku terendap di telaga waktu tak bersumber,
Pikiranku menebar kegalauan dalam keterasingan,
Apa yang sesungguhnya kucari
Sabtu, 07 April 2012
Sinar Mentari Hilang
Sinar Mentari Hilang
Melihat biru, bersinar terik mentari,
Berkilau tajam walau hanya sesaat.
Karena awan hitam sesekali bergeriliya,
Perlahan berstrategi mulai menyelimuti.
Terkadang aku iba,
Menyaksikan mentari berwajah muram,
Kalah dalam perang adalah takdirnya,
Dan hujan pun turun tak terelakkan.
Tapi aku bersyukur,
Karena aku membenci angkuhnya sinar mentari,
Terasa
Jumat, 30 Maret 2012
Puisi Hujan Tak Pasti
Hujan Tak Pasti
Malam belumlah tinggi,
Suara malam terdengar sepi,
Rembulan pun tiada berseri,
Terlelap dalam bumi yang letih.
Dimanakah para pengendara roda besi,
Yang biasa merusak telinga penuh duri,
Terkadang juga membenamkan diri dalam emosi,
Mungkin terbunuh rintikan hujan yang bergerigi.
Hujan datang lagi,
Tanpa visi, tak kenal sasi,
Membasahi tanah tanpa tempo yang
Jumat, 16 Maret 2012
Puisi Musim Kemarau Hilang
Musim Kemarau Hilang
Siang tiada terang bersinar,
Sepoi angin menerjang dedaunan,
Keras terhempas tak berarah,
Pori-poriku serasa mati membeku.
Panas tak terasa, hujan pun tak kunjung datang,
Suasana semakin sejuk, teramat sangat,
Hingga tiada hasrat berpijak di bumi,
Musim apakah ini?, batinku menggumam.
Musim kemarau telah hilang,
Musim hujan berkunjung sesuka hati,
Rabu, 14 Maret 2012
Puisi Cerita Angin
Puisi Cerita Angin
Angin malam kembali berhembus,
Mengusik hati dan lagkahku,
Kabarkan kisahku padanya,
Aku masih tetap disini,
Walaupun aku meragukannya.
Harapan yang masih ada,
Merasakan apa yang dirasa,
Rindu kian bergelora didada,
Datanglah suka tanpa asa.
Pulanglah mengepakkan sayapmu,
Kan kusambut dengan rentangan tangan,
Hanya seulas senyum yang tergambar,
Tanpa ada
Minggu, 11 Maret 2012
Puisi Rindu Bahagiaku
Puisi Rindu Bahagiaku
Terang menyapaku walau malam tiada berbintang,
Tiba-tiba secarik rindu melintas di hati,
Keinginan kembali dalam fitrahku,
Tapi bukanlah sesal yang ku ratapi,
Hanyalah kehgelisahan, ya kegelisahan,
Manusia bukan?,
Kegelisahan adalah jeda hidupku,
Berawal dari perjalanan mimpi-mimpiku,
Menunggu hilangnya nafas terakhirku,
Tapi tentu bukanlah kematian yang ku
Kamis, 08 Maret 2012
Puisi Cinta Sejati Sepasang Merpati
Seekor burung merpati betina bersayap indah,
Terbang tinggi, elok melayang riang,
Tapi itu hanyalah kenangan manis silam,
Karena kini hilang keseimbangan,
Sepenggal sayapnya patah tersayat ranting.
Rasa resah dan gelisah selalu menghampirinya,
Menawarkan sejuta tanya di hati,
Adakah harapan aku terbang kembali?
Akankah Tuhan merajut kembali sayapku?
Haruskah aku meninggalkan dunia?
Hari
Selasa, 06 Maret 2012
Puisi Rasa Resah Hidup
Puisi Rasa Resah Hidup
Hari berlalu tanpa rasa,
Tak sadar ku tlah tinggalkan tekadku di belakang,
Dan kembali ku terjerat dalam gulungan waktu,
Berbaris, berderet tiada ku pahami,
Ku renungkan dan kuteliti detik-detik yang mengusik,
Apa yang harus kususun dan kutata,
Ku coba berdiri didepan cermin hati, biar ku tahu hitam putihnya hati,
Ku basuh telapak kaki agar tahu sejauh mana ku
Jumat, 24 Februari 2012
Kota Sejuta Senyuman
Pagi buta yang mendebarkan
Berlari secepatnya
Memacu mesin sekencangnya
Setia mengalir bersama kereta api lengkap dengan kepengapannya
300km, 6 jam, bukan jarak dan waktu yang singkat
Tapi terasa sangat dekat dan cepat
Hanya senyum manis yang menyapa
Dibalut suasana hangat yang menentramkan jiwa
Sungguh penyambutan yang tak meriah
Namun selalu membuatku terpesona
Tak yakin
Senin, 23 Januari 2012
Puisi Doaku Malam Ini
Doaku Malam Ini
Malam kian meninggi,
Fajar bersiap menanti pergantian,
Hawa dingin pun tak terelakkan,
Merasuk di setiap celah pori-pori kulitku.
Hati yang masih berteman sepi,
Tepiskan sejuta mimpi yang tertinggal,
Rasa sesal pun mulai merambah pikiran,
Sepenggal kisah masa lalu masih membekas.
Ku rebahkan diri dalam kelelahan,
Berharap malam memberikan jawaban,
Ku
Sabtu, 14 Januari 2012
Manusia dan Kemunafikannya
Manusia dan Kemunafikannya
Mereka adalah bagian dari hidupmu,
Hadir mengalir dalam alunan waktu,
Tiada mungkin dapat kau pisahkan,
Walau mereka sering menenggelamkanmu.
Saat kau menginjak keagungan,
Tiada letih mereka meninggikanmu,
Begitupun saat mereka menadah padamu,
Memohon belas kasih darimu.
Tapi kala kau jatuh terinjak,
Terhempas dalam kerasnya hidup,
Mereka tiada segan mencercahmu,
Mereka adalah bagian dari hidupmu,
Hadir mengalir dalam alunan waktu,
Tiada mungkin dapat kau pisahkan,
Walau mereka sering menenggelamkanmu.
Saat kau menginjak keagungan,
Tiada letih mereka meninggikanmu,
Begitupun saat mereka menadah padamu,
Memohon belas kasih darimu.
Tapi kala kau jatuh terinjak,
Terhempas dalam kerasnya hidup,
Mereka tiada segan mencercahmu,
Rabu, 11 Januari 2012
Puisi Lagi Sedih
Lagi Sedih
Hari ini ku rasa perih menggores hati,Segenap tawa terbungkam mati,Sejuta asa terbunuh sepi,Kaki pun terasa letih tuk berdiri.
Kemana harus ku langkahkan kaki,Sederet jalan terasa berduri.Dimana ku gapai hati nurani,Di hulu dunia tiada ku temui.
Hari ini pikiranku kalut,Tertinggal di ujung maut,Amarah di dada pun kian menyulut,Tiada parasut, tanpa pembalut.
Pergilah sedihku bagai
Hari ini ku rasa perih menggores hati,Segenap tawa terbungkam mati,Sejuta asa terbunuh sepi,Kaki pun terasa letih tuk berdiri.
Kemana harus ku langkahkan kaki,Sederet jalan terasa berduri.Dimana ku gapai hati nurani,Di hulu dunia tiada ku temui.
Hari ini pikiranku kalut,Tertinggal di ujung maut,Amarah di dada pun kian menyulut,Tiada parasut, tanpa pembalut.
Pergilah sedihku bagai
Sabtu, 07 Januari 2012
Puisi Hujan Datanglah
Hujan Datanglah
Hujan datang, sirami raut wajahku dari mimpi-mimpiku,Sadarkanku bahwa siang beranjak pergi.Hujan datang, tawarkan selimut hati,Mengekang raga, menahan langkahku.Hujan, janganlah kau pergi,Aku masih rindu alunan nada-nadamu.Hujan, tetaplah kau disitu,Aku masih belum siap melihat dunia.Hujan, bergemurulah,Hingga tiada deru nafas tiada arti.Hujan, menangislah keras,Hingga tiada
Jumat, 06 Januari 2012
Malam-Malamku
Malam-Malamku
Pagi terlampau tanpa warna,
Siang terlewati tanpa rasa,
Sore yang tertinggal, mengajakku berdansa.
Senja mulai memudar, terurai malam dalam penantian,Senja tiada cerah, tertutup mendung dalam ketakutan.
Soreku hilang bersama angan.
Malam pun menjemputku,
Merayuku dalam kebahagiaan semu,Kebahagiaan yang kian melilitku dalam kaedah kegagalan.
Biarlah,...
Ku biarkan hati menuai tawa
Pagi terlampau tanpa warna,
Siang terlewati tanpa rasa,
Sore yang tertinggal, mengajakku berdansa.
Senja mulai memudar, terurai malam dalam penantian,Senja tiada cerah, tertutup mendung dalam ketakutan.
Soreku hilang bersama angan.
Malam pun menjemputku,
Merayuku dalam kebahagiaan semu,Kebahagiaan yang kian melilitku dalam kaedah kegagalan.
Biarlah,...
Ku biarkan hati menuai tawa
Senin, 02 Januari 2012
Puisi Hidup Baru
Hidup Baru
Kehidupan hadir saat Rabb mengizinkan kita menatap dunia ini,Bahkan Negara kita menganggap kita sudah ada sejak dalam rahim Bunda.Tapi mengapa begitu banyak orang yang menuturkan ucapan 'hidup baru'?,Apakah mereka hidup kembali, terlahir dari titik vital seorang wanita.
Ketika sepasang kekasih mengikatkan diri pada janji suci, terurai lantunan 'selamat menempuh hidup baru'.Saat malam
Kehidupan hadir saat Rabb mengizinkan kita menatap dunia ini,Bahkan Negara kita menganggap kita sudah ada sejak dalam rahim Bunda.Tapi mengapa begitu banyak orang yang menuturkan ucapan 'hidup baru'?,Apakah mereka hidup kembali, terlahir dari titik vital seorang wanita.
Ketika sepasang kekasih mengikatkan diri pada janji suci, terurai lantunan 'selamat menempuh hidup baru'.Saat malam
Langganan:
Postingan (Atom)