Kamis, 19 Januari 2012

Cerpen Ayanti


Ayanti

Ayanti sudah tak lagi ingin menangis. Ia seperti telah kehabisan air mata. Ia kini mencoba ikhlas dan pasrah. Tangisan darah sekalipun takkan mengembalikan Sudigdo anaknya, Joyce menantunya, juga Magda dan Mega –dua cucu yang amat disayanginya.



Keempatnya telah terbang bersama angin dan iring-iringan awan yang lalu niskala di birunya langit, gumam Ayanti. Mungkin juga mereka telah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar